Powered By Blogger

Rabu, 26 Juni 2013

BPH Migas: Kuota BBM Jebol karena Harga BBM Terlalu Murah


Pebrianto Eko Wicaksono - Okezone
JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan salah satu penyebab jebolnya kuota BBM bersubsidi adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terlalu murah. Sehingga ada perbedaan harga BBM nonsubsidi yang terlalu tinggi.
Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Sommeng mengatakan adanya perpindahaan penggunaan BBM nonsubsidi ke BBM subsidi sehingga kouta BBM subsidi terancam jebol.
"Harga BBM subsidi terlalu sangat murah," kata Andi di kantornya, Jakarta, Selasa (4/9/2012).
Menurut Andi, di negara lain yang sedang berkembang harga BBM-nya hampir dua kali lipat dari harga keekonomian. Karena itu, mahalnya harga BBM dapat mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan.
"Ini kan berhubungan dengan pengembangan energi baru terbarukan kalau harga BBMnya masih murah," ungkap Andi.
Andi menambahkan, dengan harga BBM nonsubsidi terlalu murah maka rencana pemerintah untuk mengembangkan energi baru terbarukan belum sepenuhnya bisa dilaksanakan.
"Harga BBM nonsubsidi Rp9.000 per liter juga terlalu murah kalau kita bicarakan pengembangan energi baru terbarukan," tandas Andi. (gna)

KOMENTAR:
Memang sudah sepantasnya harga BBM naik, saat ini harga BBM Rp.4500 per liter jauh lebih rendah dari harga pokoknya dan harus ditutupi dari APBN. Mengingat besarnya tingkat konsumsi BBM oleh masyarakat menyebabkan pembengkakan subsidi untuk BBM yang dinilai kurang tepat karena selama ini mayoritas masyarakat kelas mengengah keataslah yang menikmati subsidi tersebut . saat ini haraga BBM di Indonesia paling murah di ASEAN.  Oleh karena itu saya setuju dengan pengurangan subsidi BBM dan sangat  mendukung program pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM ke pendidikan, insfrastuktur, BLSM dll. Yang dinilai tepat sasaran ke masyarakat yang berhak menerima subsidi, oleh karena itu seharusnya kita mendukung program ini.  Memang dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi langsung berdampak pada naiknya harga-harga sembako dan transportasi dll. Oleh karena itu saya berhaarap pemerintah memiliki strategi khusus untuk menekan  inflasi dan mengontrol harga-harga komoditi lainya agar kebijakan  menaikan harga BBM bersubsidi ini tidak membuat roda perekonomian di masyarakat menurun.